Sebagai penduduk
sabang, lahir dan besar di Sabang, merupakan kewajiban kita melestarikan budaya
yang kita punya. Tak terkecuali berbagai cerita asal-usul,yang walaupun sebagian
orang menyatakan itu hanyalah mitos belaka,namun itulah cirri khas kita yang
harus tetap kita pertahankan.Baiklah,tanpa basa-basi
lagi,langsung saja saya paparka berbagai legenda yang menaungi kota di ujung
barat Sumatra ini. check this out!
1. Asal-usul nama kota sabang
1. Asal-usul nama kota sabang
Nama Sabang sendiri, berasal dari bahasa Aceh
”Saban”, yang berarti sama rata atau tanpa diskriminasi. Kata itu berangkat
dari karakter orang Sabang yang cenderung mudah menerima pendatang atau
pengunjung. Karakter ini agak berbeda dengan karakter orang Aceh umumnya yang
cenderung tertutup terhadap orang yang baru mereka kenal.
Versi lain menyebutkan
bahwa nama Sabang berasal dari bahasa arab, yaitu "Shabag" yang
artinya gunung meletus. Dahulu kala masih banyak gunung berapi yang masih aktif
di Sabang, hal ini masih bisa dilihat di gunung berapi di Jaboi dan Gunung berapi
di dalam laut Pria Laot.
Selain itu,kota yang
kerap disapa “pulau weh” juga memiliki asal-usul yang menarik. Pulau Weh berasal
dari kata dalam bahasa aceh, ”weh” yang artinya pindah, menurut sejarah
yang beredar Pulau Weh pada mulanya merupakan satu kesatuan dengan Pulau
Sumatra, yakni penyatuan daratan sabang dengan daratan Ulee Lheue.berikut
kisahnya
Pada
suatu masa saat pulau Andalas masih terpisah menjadi dua pulau yaitu
pulau bagian timur dan pulau bagian barat, kedua pulau ini di pisahkan oleh
selat barisan yang sangat sempit, diselat itu tinggalah seekor naga bernama Sabang, pada masa itu di kedua belah pulau
tersebut berdiri dua buah kerajaan bernama Kerajaan Daru dan Kerajaan Alam.
Kerajaan Daru di pimpin oleh Sultan Daru berada di pulau bagian timur dan
kerajaan Alam di pimpin oleh Sultan Alam berada dipulau bagian barat. Sultan
Alam sangat Adil dan bijaksana kepada rakyatnya dan sangat pintar berniaga
sehingga kerajaan Alam menjadi kerajaan yang makmur dan maju. Sedangkan Sultan
Daru sangat kejam kepada rakyatnya dan suka merompak
kapal-kapal saudagar yang melintasi perairannya.
Sudah lama Sultan Daru iri kepada Sultan Alam dan sudah sering pula dia
berusaha menyerang kerajaan Alam namun selalu di halangi oleh Naga Sabang,
sehingga keinginannya menguasai kerajaan Alam yang makmur tidak tercapai.
Maka pada suatu hari
dipanggilah penasehat kerajaan Daru bernama Tuanku Gurka, “Tuanku Gurka, kita
sudah sering menyerang Kerajaan Alam tetapi selalu di halangi oleh naga Sabang,
coba engkau cari tahu siapa orang yang bisa mengalahkan Naga itu”, perintah
Sultan Daru.
“Yang mulia, Naga Sabang
adalah penjaga selat Barisan, kalau naga itu mati makan kedua pulau ini akan
menyatu karena tidak ada makhluk yang mampu merawat penyangga diantara kedua
pulau ini selain naga itu”, jelas Tuanku Gurka.
“Aku tidak peduli kedua pulau
ini menyatu, aku ingin menguasai kerajaan Alam”, jelas Sultan Daru. " Ada dua raksasa bernama Seulawah Agam dan Seulawah Inong, mereka sangat sakti", kata Tuanku Gurka.
“Seulawah Agam memiliki
kekuatan yang sangat besar sedangkan Seulawah Inong mempunyai pedang geulantue
yang sangat cepat dan sangat tajam”, tambah Tuanku Gurka.
Maka tak lama kemudian datanglah kedua raksasa tersebut menghadap Sultan Daru
untuk menyampaikan kesangupan mereka bertarung menghadapi naga Sabang. Tak lama
kemudian dikirimlah utusan kepada naga Sabang untuk memberi tahu bahwa kedua
raksasa itu akan datang bertarung dengannya.
Naga Sabang sedih mendengar
berita tersebut dan segera menghadap Sultan Alam, ” Sultan Alam sahabatku,
sudah datang orang suruhan Sultan Daru kepada ku membawa pesan bahwa dua
raksasa Selawah Agam dan Seulawah Inong akan datang melawanku”, Jelas sang Naga
kepada Sultan Alam.
“Mereka sangat kuat, aku
khawatir akan kalah”, kata sang Naga.“Kalau saja aku terbunuh maka
kedua pulau ini akan menyatu, bumi akan berguncangan keras dan air laut akan surut, maka surulah
rakyatmu berlari ke gunung yang tinggi, karena sesudah itu akan
datang ie beuna, itu adalah gelombang yang sangat besar yang akan menyapu
daratan ini”, pesan sang Naga.
Sultan Alam menitikan air mata
mendengar pesan dari naga sahabatnya,” Baiklah sahabatku, aku akan sampaikan
pesanmu ini kepada rakyatku.
Maka pada waktu yang sudah di
tentukan terjadilah pertarungan yang sengit antara naga Sabang dan kedua
raksasa di tepi pantai. Sultan dan
rakyat kedua kerajaan menyaksikn pertarungan seru tersebut dari kejauhan. Pada
suatu kesempatan raksasa Selawah Inong berhasil menebas pedangnya ke leher sang
naga.
Kemudian raksasa seulawah Agam
mengangkat tubuh naga itu dan berteriak,” Weehh!”, sambil melemparkan tubuh
naga itu sejauh-jauhnya, maka tampaklah tubuh naga itu jatuh
terbujur di laut lepas. Sejenak semua orang terdiam,
kemudia sultan Alam berteriak sambil melambaikan tangan ke tubuh naga yang
terbujur jauh di tengah laut, “Sabaaaaang!, sabaaaang!, sabaaang!” panggil
Sultan Alam. “Wahai Sultan Alam, tidak usah
kau panggil lagi naga itu!, dia sudah mati …..itu ulee leue”, Teriak Sultan
Daru dari seberang selat sambil menunjukan kearah kepala naga sabang yang
tergeletak di pinggir pantai.
Tiba-tiba kedua pulau bergerak
saling mendekat dan berbenturan sehingga terjadilah gempa yang sangat keras,
tanah bergoyang kesana-kemari, tak ada yang mampu berdiri, kedua raksasa sakti
jatuh terduduk di pantai. Tak lama setelah gempa
berhenti, air laut surut jauh sekali sehingga ikan-ikan
bergeleparan di pantai. Sultan Daru dan rakyatnya bergembira ria melihat
ikan-ikan yang bergeleparan mereka segera memungut ikan-ikan tersebut,
sedangkan sultan Alam dan rakyatnya segera berlari menuju gunung yang tinggi
sesuai pesan dari naga Sabang.
Tak lama kemudian datanglah
gelombang yang sangat besar menyapu pulau Andalas. Sultan Daru dan rakyatnya
yang sedang bergembira di hantam oleh gelombang besar itu, kedua raksasa
sakti juga dihempas oleh gelombang besar sampai jauh kedaratan. Rumah-rumah
hancur, hewan ternak mati bergelimpangan, sawah-sawah
musnah, desa dan kota hancur berantakan. Sedangkan Sultan Alam dan rakyatnya
menyaksikan kejadi mengerikan tersebut dari atas gunung yang tinggi.
Sejak saat itu pulau Andalas
menyatu di bawah pimpinan sultan Alam yang Adil dan bijaksana. Mereka membangun
kembali desa-desa dan kota-kota yang hancur, kemudian Sultan Alam membangu
sebuah kota kerajaan di dekat bekas kepala naga, kota itu di beri nama Koeta
Radja dan pantai bekas kepala naga itu di sebut Ulee leue (kepala ular).
Sedangkan tempat kedua raksasa sakti itu terkubur diberi nama Seulawah Agam dan
Seulawah Inong. Sedangkan pulau yang tebentuk dari tubuh naga di sebut pulau
Weh (menjauh) atau pulau Sabang.
Ulee Lheue di Banda Aceh berasal dari kata
Ulee Lheueh ("Lheueh" ; yang terlepas). Syahdan, bahwa
Gunung berapi-lah (yang teresbut diatas) meletus dan menyebabkan kawasan ini
terpisah. Seperti halnya Pulau Jawa dan Sumatera dulu, yang terpisah akibat
Krakatau meletus. Pulau Weh atau Sabang telah dikenal dunia sejak awal abad ke-15.
Sekitar tahun 1900, Sabang adalah sebuah desa nelayan dengan pelabuhan dan
iklim yang baik. Kemudian belanda membangun depot batubara di sana, pelabuhan
diperdalam, mendayagunakan dataran, sehingga tempat yang bisa menampung 25.000
ton batubara telah terbangun.
Kapal Uap, kapal laut
yang digerakkan oleh batubara, dari banyak negara, singgah untuk mengambil
batubara, air segar dan fasilitas-fasilitas yang ada lainnya, hal ini dapat
dilihat dengan masih banyaknya bangunan-bangunan peninggalan Belanda. Sebelum
Perang Dunia II, pelabuhan Sabang sangat penting dibanding Singapura. Namun, di
saat Kapal laut bertenaga diesel digunakan, maka Singapura menjadi lebih
dibutuhkan, dan Sabang pun mulai dilupakan.
Pada tahun 1970,
pemerintahan Republik Indonesia merencanakan untuk mengembangkan Sabang di
berbagai aspek, termasuk perikanan, industri, perdagangan dan lainnya.
Pelabuhan Sabang sendiri akhirnya menjadi pelabuhan bebas dan menjadi salah
satu pelabuhan terpenting di Indonesia. Tetapi akhirnya ditutup pada tahun 1986
dengan alasan menjadi daerah yang rawan untuk penyelundupan barang.
Awal Januari 2000
Presiden Abdurrahman Wahid menegaskan Sabang sebagai pelabuhan bebas dan
kawasan perdagangan bebas. Barang-barang yang diimpor lewat Sabang bebas pajak.
Mobil-mobil mewah asal Singapura dijual murah di kota itu.
Namun, ketika Aceh
ditetapkan sebagai daerah operasi militer, aktivitas Sabang sebagai pelabuhan
bebas terhenti. Aktivitas pelabuhan bebas makin sepi dengan terbitnya
Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan (Menperindag) Nomor
610/MPP/Kep/ 10/2004 tentang Perubahan atas Keputusan Menperindag Nomor
756/MPP/Kep/12/2003 tentang Impor Barang Modal Bukan Baru. Tak boleh lagi ada
barang bekas yang boleh masuk dari seluruh daerah perbatasan Indonesia,
termasuk Sabang.
Sepertinya tidak lengkap jika
berbicara tentang sabang tanpa menyinggung
yang satu ini.ya,danau aneuk laot yang merupakan sumber air bagi
masyarakat sabang ini ternyata menyimban segudang legenda bagi masyarakat
sabang sendiri,khususnya penduduk yang bermukim di sekitarnya.berikut beberapa
kepercayaan penduduk sekitar berdasarkan survey yang saya terima.
Menurut sebuah legenda
menceritakan putri cantik jelita yang mendiami pulau ini meminta kepada Sang
Pencipta agar tanah di pulau-pulau ini bisa ditanami. Untuk itu, dia membuang
seluruh perhiasan miliknya sebagai bukti keseriusannya. Sebagai balasannya,
Sang Pencipta kemudian menurunkan hujan dan gempa bumi di kawasan tersebut.
Kemudian terbentuklah danau yang lalu diberi nama Aneuk Laot. Danau
seluas lebih kurang 30 hektar itu hingga saat ini menjadi sumber air bagi
masyarakat Sabang meski ketinggian airnya terus menyusut. Setelah keinginannya
terpenuhi, sang putri menceburkan diri ke laut.
Meski tidak ada sumber tertulis yang jelas, keinginan sang putri
agar Sabang menjadi daerah yang subur dan indah setidaknya tecermin dari adanya
taman laut yang indah di sekitar Sabang. Kondisi yang demikian kenyataannya
juga telah memberi penghidupan kepada masyarakat.
Beberapa tetua dari gampong ini mengaku kerap melihat beberapa
putri mandi dengan dikawal seekor burung api dengan pelangi di waktu
fajar.meski pernyataan ini banyak menuai perdebatan,namun pengakuan ini cukup
menarik.
Ada sebuah cerita mistis
takan bahwa dulu,ada seorang nelayan yang tengah memancing diatas
perahu.tiba-tiba ia tersentak lantaran merasakan tarikan dahsyat.seketika
melompat seekor ikan gabu berukuran raksasa dan kemudian menarik si nelayan ke
dasar danau.dan anehnya seketika itu ia dapat bernafas di dalam air.jauh
mengikuti tarikan dari ikan gabus,ia dikejutkan oleh sebuah istana emas di
dasar danau.disambut oleh dayang istana,ia menghadap seorang ratu cantik yang
menawarkan harta dan dirinya untuk diperistri.namun si nelayan menolak lantaran
ia berkeluarga.si ‘’ratu ‘’menyuruhnya tinggal semalam.keesokan
harinya,nelayan diantar oleh sepasang makhluk aneh ke permukaan.sesampai di
rumah,nelayan di kejutkan oleh kerumunan yang kaget atas kehadirannya.mereka
mengaku si bapak telah hilang selama 40 hari dan dinyatakan tewas.
Mungkin masih banyak
legenda yang tersembunyi di balik keindahan nol kilometer Indonesia
ini. namun,saya cukupkan di sini.lain kali saya akan paparkan lebih banyak
legenda lainnya. sekian dan terima kasih.
NAMA : FARIZ FADILLAH
ASAL : SMAN 2 SABANG
KELAS : XII IPA
kok kke pulak yang karang rit
BalasHapusGAMES POKER & DOMINO ONLINE TERBESAR DI ASIA
BalasHapusBANDAR Q | DOMINO 99 | ADU Q | BANDAR POKER | POKER | CAPSA SUSUN | SAKONG
MEMBERIKAN BONUS TERBESAR !!
- CASHBACK 0.3%
- REFFERAL 15%
- JACKPOT !!
- MINIMAL DEPOSIT & WITHDRAW 20RB
- BEST SERVER FOR GAMBLING NO ROBOT !
- PLAYER VS PLAYER
- FAST PROSES !
- CS ONLINE 24 JAM
TUNGGU APA LAGI ? AYOO SEGERA BERGABUNG BERSAMA KITA
JANGAN LUPA AJAK TEMAN - TEMANNYA SEKALIAN YAA www(.)JuraganQQ(.)net
- SALAM KAYEEH JURAGANQQ -
mantab kali brooo lagendanya
BalasHapusMeutuah ngen jroeh
BalasHapus